Jumat, 09 Agustus 2013

SALVATORY

Bayangkan, Lelaki dan Wanita itu ibarat Harta dan Tempat Penyimpanan.
Semakin banyak dan mahal benda dalam tumpukan harta, maka semakin berharga.
Lelaki juga gitu, semakin banyak kebaikan dan cinta didalam hatinya, semakin ia berharga.
Lelaki, pada dasarnya dapat menghitung seberapa berharga dirinya. Sementara Wanita itu ibarat tempat penyimpanan. Semakin tinggi tingkat keamanannya, maka semakin mudah mempercayakan harta kita untuk disimpan disana.

Lelaki memilih pasangan untuk mempercayakan semua cintanya yang paling berharga.
Semakin ia merasa cintanya itu berharga, semakin hati-hati ia memilih tempat penyimpanan.
Tempat penyimpanan itu haruslah aman dan dapat dipercaya.
Suatu ketika, Lelaki telah memilih sebuah tempat penyimpanan, mempercayakan segenap hatinya kepada Si Wanita. Tetapi kemudian, Wanita itu pergi begitu saja, maka sulit untuk mengumpulkan kebaikan-kebaikan cinta tadi. Si Lelaki akan mengumpulkan kepingan-kepingan cinta yang berceceran itu, hingga nyaris utuh seperti semula.
Namun ketika telah terkumpul, maka tidak pernah mudah untuk mencari tempat penyimpanan berikutnya.
Tetapi Lelaki tidak dapat menahan semua kebaikan-kebaikan cinta itu untuk dirinya sendiri. Ia harus memutuskan untuk menyimpannya pada suatu tempat.
Lalu Lelaki tersebut memutuskan untuk memilih salah satu dari sekian banyak Wanita sebagai tempat penyimpanan. Lelaki itu menyimpan kembali seluruh harta kebaikan yang ia kumpulkan.
Tetapi seperti sebuah takdir yang terus berulang, tempat penyimpanan itu juga ternyata bukanlah tempat yang tepat. Wanita itu juga pergi begitu saja. Membawa serta semua kebaikan cinta yang telah dititipkan kepadanya.
Lalu Lelaki itu kehilangan semua harta kebaikan itu. Dan ia juga sudah lelah untuk mencari lagi. Membiarkan semuanya berserakan. Lelaki itu memutuskan untuk tidak memiliki apa-apa lagi. Sehingga ia tidak perlu lagi mencari tempat penyimpanan.

Mungkin disuatu masa disuatu tempat
Lelaki itu menemukan tempat yang cukup aman dan dapat dipercaya

Tetapi Lelaki itu sudah tidak punya lagi cinta untuk dibagikan

4 komentar:

  1. Keren bang :')
    Jadi pengen punya orang yg pemikirannya kaya gitu.

    BalasHapus
  2. Hmmm. Endingnya jelek... Bikin galau. :(

    BalasHapus
  3. Ari Buthon menjadi Ari Kriting...tlah menemukN tmpat dmn hrs mengekspresikan diri. Sukses sobat

    BalasHapus