Selasa, 20 Januari 2015

SENYUMAN YANG BERHARGA

Kapan terakhir kali, kita bahagia melihat orang lain tersenyum?

Ingat-ingat sekali lagi, kapan terakhir kali kita bahagia melihat orang lain tersenyum?
Siapa pun itu. Entah kekasih, orang tua, saudara, keluarga jauh, teman, seseorang yang kita jumpai dijalan, kapan terakhir melihat seseorang tersenyum?
Kemudian apakah kita turut bahagia melihat senyum mereka?
Yang terpenting, apakah kita pelaku yang mampu menghadirkan senyuman tersebut?

Yang saya maksudkan disini adalah senyum kebahagiaan yang kita lihat dari seseorang.
Bukan senyum terpaksa karena harus menjaga kelakuan agar dianggap baik
atau senyum untuk menyembunyikan rahasia licik seperti di sinetron. Tidak, bukan itu.
Melainkan senyum kebahagiaan yang tulus tanpa kepura-puraan.
Kita bisa merasakannya. Yaitu ketika kita juga merasa bahagia melihat senyuman itu hadir.

Saya pernah mengalami kesedihan. Pernah juga melihat kesedihan orang lain.
Dan sangat sulit untuk tersenyum ketika perasaan buruk menghampiri.
Pada saat seperti itu, sebuah senyuman bisa begitu berharga untuk mengobati perasaan duka.
Sederhana mungkin, tetapi menghadirkan satu senyuman saja bisa menurunkan tekanan pada batin yang sedang didera kesedihan.

Lalu bagaimana menghadirkan senyuman itu?

Saya percaya bahwa senyum yang tulus hanya bisa lahir dari kebaikan hati juga.
Ketika kita memberi penghiburan dengan keikhlasan dan kejujuran.
Dan begitu menyenangkan jika mampu melihat sedikit senyum terlintas dari seseorang yang sedang dihimpit kesulitan.
Kita mungkin tidak bisa membantu semua permasalahan orang lain, tetapi mungkin kita bisa berusaha menghadirkan senyum dalam kehidupan mereka.

Jika tersenyum saja adalah ibadah, maka terlebih lagi dengan upaya untuk menghadirkan senyuman bagi orang lain.

Saya selalu lebih bahagia, jika melihat orang tersenyum untuk saya.
Dan mungkin semua orang juga merasakan hal yang serupa.
Karena kita merasa bahagia melihat orang lain tersenyum, maka kenapa kita tidak berupaya menghadirkan senyum kebahagiaan bagi orang disekitar kita.
Kita merasa bahagia melihat senyum mereka hadir, maka kitalah yang sebenarnya sedang beruntung bisa melihat kebahagiaan itu.

Saya tidak tahu kesedihan apa yang akan menimpa kita.
Saya juga tidak tahu apakah bisa tetap tersenyum ketika kedukaan menghampiri.
Saya juga tidak tahu akankah bisa menjadi penghibur jika kemalangan itu tiba.
Namun yang berani saya janjikan, adalah jika menghadirkan senyuman itu bisa mengobati perasaan sedihmu, maka itulah yang akan saya usahakan sepenuh hati.
Percayalah, senyuman dari setiap orang itu adalah perkara yang berharga.

Senyuman yang berharga, semoga kita lebih sering berjumpa.

NB :
Mungkin tulisan ini bahkan tidak bisa menghadirkan senyuman
Karena tidak lucu, dan saya tahu itu. Maafkan ya.
Itulah kenapa senyuman itu berharga.
Karena untuk menghadirkannya, tidak semudah membalik telapak tangan.
Apalagi yang dibalik adalah telapak tangan Gorila Dewasa Liar.


11 komentar:

  1. Assalamualikum warahmatullah,
    Degan ini saya menyatakan bahwa saya bukan salah satu dari cewek ujung barat Indonesia yang sikut-sikutan saat merespon seorang saudara dari timur yang melempar salam.

    Senyum yang tulus tanpa kepura-puraan sesungguhnya adalah perkara yang berharga, dan terima kasih kepada kalian yang berusaha menghadirkan tawa kepada kami para homo sosialis yang kekurangan kebahagiaan dalam gilasan hidup modern.

    BalasHapus
  2. Senyuman yg berharga lahir dari ketulusan :)

    BalasHapus
  3. hehehe. keren metong kakak Arie

    BalasHapus
  4. Tapi jangko senyum2 pegang tangannya gorila liar

    Btw keren broh..

    BalasHapus
  5. Assalammualaikum....
    Bang Arie... saya, tadinya bukan penggemar stand up comedy. Comic yang saya tau cuma Soleh Solihun dan Ernest. Tp entah kesurupan setan apa #eh# tetiba nonton comic 8 #di youtube lagi, bukan bioskop. Maaf# satu scene yg selalu saya putar di otak saya adalah ketika siBlack Shadow bilang, "Saya minta kasih pindah ibukota ke Papua. Jakarta macet, kotor. Sungai kalian banyak kucing mati." Selalu membuat saya tertawa tapi ngenes. Atau ketika abang bilang, " Mama saya sudah sampai pd titik dimana kalau saya telpon mamanya saya dan saya bilang,, mama maaf saya kasih hamil anak orang,, itu pasti berita gembira buat dia. Bukan bencana." Itu selalu bikin saya tertawa lepas... bukan hanya senyum... Trimakasih Abang untuk selalu membuat saya dan banyak orang tersenyum. Candaan tanpa racist ataupun kata2 kotor dan jorok. Abang,, saya percaya,, adalah orang yang sangat baik. Percayalah bahwa suatu hari ada orang yg sangat baik pula yang akan membuat harimu penuh senyuman. Bersabarlah.... krn janji Tuhan Pasti : Perempuan yg baik untuk laki-laki yang baik...

    BalasHapus
  6. baru baca blog2nya kak Arie...dan suka banget sama yang ini...Terimakasih kak :)

    BalasHapus