Kamis, 04 Desember 2014

ANANA TIMUR

Mungkin selama ini kita sulit mendapatkan tempat. Citra yang dibangun disekitar kita memang sulit untuk dilepaskan begitu saja. Sejak awal kehidupan kita memang keras. Sebagian besar dari kita hidup di lingkungan yang tidak mudah untuk dijalani. Sebagian dari kita lahir diantara jaring ikan di kampung nelayan, pelana kuda dan sabana yang luas, atau hembusan angin lembah pegunungan. Kita kecil berjalan dengan telanjang kaki, bermain bola dilapangan penuh kerikil, tanpa sepatu dan pulang dengan kaki terkelupas. Banyak diantara kita dibesarkan dengan kehidupan yang keras.

Lalu kita menyimak dari media massa. Bagaimana peperangan, kebodohan, kemiskinan, gizi buruk, dan ketertinggalan menghiasi kanvas guna lahan kita. Dan kemudian kita dipukul rata lalu banyak kekhawatiran yang menyertai itu semua. Apakah kita harus mengaminkan ini semua.

Kita generasi muda orang timur darimana pun kita berangkat, harus mulai menghembuskan mimpi baru bagi diri kita dan daerah tempat asal kita. Jangan biarkan negara ini terus terbebani dengan semua mimpi buruk dari tempat kita berada. Kita yang harus menghapusnya. Orang-orang hanya akan melihat dan mendengar apa yang disajikan oleh media, kita harus mengisi itu dengan kebaikan.

Jika orang melihat kekerasan dalam diri kita, Mari kita ubah itu menjadi kekuatan, ketangguhan, kemampuan bekerja keras, ketegasan, dan kegigihan. Tunjukkan kalau keberanian yang kita miliki itu adalah keberanian untuk menjawab tantangan masa depan. Bahwa kita pantang surut dan tidak akan menyerah untuk menggapai sesuatu yang lebih baik.

Jika orang melihat kebodohan dalam diri kita. Mari kita jadikan itu keinginan untuk mengetahui dan belajar memahami. Bahwa kita haus terhadap informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahwa kita dengan segala keterbatasan yang kita miliki, mempunyai keinginan untuk lebih terdidik dan lalu berpartisipasi memajukan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Tanah Air ini.

Jika selama ini orang banyak melihat perseteruan, kemiskinan, dan ketertinggalan dari tempat kita, mari tunjukkan hal lain yang seharusnya mereka ketahui. Tunjukkan jika kita adalah sahabat yang setia dalam keadaan susah maupun senang. Tunjukkan bahwa kita adalah pekerja yang jujur dan tangguh menghadapi tantangan. Tunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang tekun dan tegas.

Kita punya MOP yang begitu menghibur, kita sejatinya orang-orang yang menyenangkan. Kita punya banyak lagu-lagu romantis dan kerinduan tentang kampung halaman, kita sejatinya orang-orang berhati lembut. Kita kompak kalau menghadapi masalah, kita sejatinya orang yang solid untuk diajak bekerjasama.

Malam ini saya bertukar sapa melalui akun twitter dengan banyak kawan-kawan dari berbagai daerah dipelosok Indonesia Timur. Beragam suku dan kebiasaan. Saya merasakan keintiman dan keakraban dari ini semua.

Yang saya pahami, kita selama ini bukan tertinggal, tetapi ditinggalkan. Kita punya kemampuan, namun lama terabaikan. Tetapi kita harus berdamai dengan itu semua. Kita hanya harus bekerja keras bersama-sama membangun semua sejak awal. Kita akan mengejar ketertinggalan dengan kaki kita sendiri, karena kita adalah pelari yang tangguh. Lalu setelah berhasil menyusul, kita akan bersama-sama mencapai cita-cita bangsa kita, yaitu Kemakmuran dan Kesejahteraan yang Adil dan Merata.

Untuk semua pemuda-pemudi dari Indonesia Timur, dari Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, dan Papua, saya begitu bahagia menjadi bagian dari kalian. Belum banyak hal yang bisa diberikan, tetapi identitas ini tidak akan pernah dilepaskan. Karena saya bangga menjadi Anak Timur.

Kita anak timur, akan menghiasi bumi pertiwi ini dengan cara dan karakter kita sendiri. Karena Indonesia itu beragam dan kita adalah salah satunya. Mari sambut masa depan dengan kebahagian dan keceriaan, berdamai dengan sekitar kita, lalu ambil bagian dan menjadi satu.

Salam Damai, Satu Rasa Satu Hati.




9 komentar:

  1. Betul skli bang kita harus bangkit. Kita punya sda tinggal sdm kita perbaiki. Kita tidak bokeh hanya jadibpenonton tapi harus jadi pelaku.
    Bangga jadi orang timur

    BalasHapus
  2. Two thumbs up!! Saya bisa merasakan spirit orang timur dari tulisan ini.. Saya jg orang timur sih sebenarnya, jawa timur.. Hehehe
    Keep posting bro.. Salam Satu Tawa!!
    #kandhaniOg

    BalasHapus
  3. ibu ku asli makassar, sayapun lahir dimakassar, menginjak SMP pindah di jawa ikut bapak tugas. salam bang arie, semoga sukses karir nya :)

    BalasHapus
  4. Sa marinding bukan maen baca tulisan ini..
    Sa bangga su bisa bangun Ikatan Mahasiswa Indonesia Timur di Universitas Moestopo Jakarta buat bikin anak-anak timur lebih aktif dan bersatu, agar bisa kasi kontribusi buat kampung halaman.. Salam kenal dari anak ende flores..

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. ini baru batul, beta bangga jadi anak timur, jadi anak PERMATA (Persatuan Mahasiswa Indonesia Timur Amikom) di Jogjakarta, katong kuat, katong bisa, salam dari Tual Maluku Tenggara buat basudara samua anak Indonesia Timur

    BalasHapus
  7. ada rindu yg tersibak dari dalam dada..
    tentang timur Q yg menyatu seperti warna bendera..
    entah kapan awal rasa itu muncul..
    yg pasti, ia masih mengikut Q sampai setegar ini di tanah jawa..

    BalasHapus
  8. ada rindu yg tersibak dari dalam dada..
    tentang timur Q yg menyatu seperti warna bendera..
    entah kapan awal rasa itu muncul..
    yg pasti, ia masih mengikut Q sampai setegar ini di tanah jawa..

    BalasHapus